Menjalankan bisnis dropship boleh dibilang susah-susah gampang. Keuntungan bisnis dropship online memang tergolong lumayan karena kita tidak perlu mengeluarkan modal. Namun kelemahan dropship sendiri juga bervariasi. Banyak dropshipper berhenti dari dunia dropship barang online karena kendala sistem dropship ini memang bobotnya tak main-main. Bertindak sebagai perantara, sebagian besar pelaku dropship bahkan tidak pernah melihat produk yang ia jual secara langsung. Selain itu pelaku dropship juga tidak mengetahui dengan jelas bagaimana supplier memilih, mengemas, dan mengirim produk. Padahal hal-hal tersebut termasuk hal yang seringkali ditanyakan oleh customer. Nah, mungkin sebagian dari anda sudah mengetahui kelebihan dan kelemahan dropship jadi pada artikel ini saya akan menekankan pada Kendala yang sering dialami pelaku dropship.
Disini saya akan menjabarkan kendala-kendala apa yang pernah saya alami dalam perjalanan saya berbisnis dropship online. Meskipun secara umum saya meraup keuntungan dari dropship di tokopedia namun seringkali datang masalah-masalah baru yang membuat diri jadi stress. Dari pengalaman pribadi tersebut saya akan berbagi alternatif jalan keluar yang bisa anda pilih untuk menghadapi masing-masing permasalahan. Silakan anda simak baik-baik.

Sudah menawarkan produk ini dan itu tetapi ketika ada yang berminat ternyata barangnya tidak ada. Customer akan mencap anda sebagai penjual yang “payah” meskipun bisa jadi hal ini bukan 100% kesalahan anda. Lebih jengkel lagi kalau supplier bilang produknya ready tapi begitu di pesan tiba-tiba dia bilang “maaf ternyata kosong” padahal anda sudah bilang pada customer kalau barangnya siap sebagaimana dikatakan oleh supplier sebelumnya. Rasanya kesal dan ingin ngomel ke supplier, tapi kalau dia balik kesal bisa-bisa anda malah di blacklist.

Dalam sistem dropship kita akan menawarkan produk yang sebenarnya belum kita miliki kepada calon pembeli. Ketika ada produk tersebut akhirnya laku maka kewajiban seorang dropshipper adalah mengadakan produk tersebut untuk kemudian diserahkan kepada pembeli. Yang bikin repot adalah ketika kita sudah mencapai kesepakatan dengan pembeli namun supplier sulit dihubungi sehingga kita tidak bisa memenuhi produk yang telah dibeli oleh customer. Situasi seperti ini mengakibatkan kita jengkel dan harus menahan malu lantaran tidak mampu memenuhi permintaan pembeli dan terpaksa membatalkan transaksi.

Kerusakan produk sebenarnya sangat sering terjadi dalam dunia jual-beli online. Seorang dropshipper yang hanya berperan sebagai penghubung customer dengan supplier mau tidak mau akan menjadi pihak pertama yang menerima komplain customer apabila terjadi sesuatu yang sifatnya negatif. Padahal dropshipper sendiri tidak terlibat secara fisik dengan produk yang mengalami cacar tersebut. Dalam situasi seperti ini pelaku dropship akan meneruskan komplain customer ke pihak supplier. Situasi justru bisa bertambah parah apabila komunikasi yang dilakukan kurang baik. Puncaknya ketika customer menuntut uangnya kembali sementara supplier menolak komplain yang anda diajukan. Tentu hal ini bisa membuat kita pusing tujuh keliling.

Bayangkan seorang customer telah sepakat untuk membeli produk yang anda tawarkan kemudian anda segera memesankan produk tersebut pada supplier anda, setelah produk dikirim ternyata customer minta transaksinya dibatalkan. Rasanya anda ingin marah-marah pada customer yang tidak konsisten tersebut.

1. Untuk permasalahan yang pertama saya punya trik untuk mengakalinya. Selalu tanyakan ketersediaan produk pada supplier supaya kita tahu kondisi persediaan produk. Kesalahan yang seringkali dilakukan oleh dropshipper pemula ialah ia hanya menanyakan ketersediaan produk ketika ada customer yang hendak membeli dan menanyakan stock produk. Hal tersebut menurut saya kurang baik dan akan memakan waktu yang lama apabila supplier kurang responsif. Akibatnya calon pembeli tadi beralih ke penjual yang lain.

Sebagai seorang dropshipper anda bisa menanyakan secara berkala ketersediaan suatu produk pada supplier anda. Kalau supplier anda adalah tipe orang yang tidak suka keseringan ditanya-tanya berlagaklah seolah-olah ada customer yang hendak membeli produk tersebut dan menanyakan ketersediaannya.

2. Untuk kasus yang kedua solusinya sangat sederhana : Carilah supplier yang responsif ! dan kalau supplier anda memang bukan orang yang memenuhi kriteria tersebut maka segera tinggalkan dia dan cari supplier baru. Anda bisa mencari supplier yang memenuhi kriteria tersebut dengan berpura-pura ingin membeli produknya. Tanyakan sesuatu tentang produk yang ia jual, perhatikan berapa lama pertanyaan anda direspon. Respon yang anda terima kurang dari 60 menit menandakan bahwa penjual tersebut sangat responsif. Kalau anda kurang yakin lakukan hal serupa di lain hari, temukan waktu rata-ratanya.

Setelah anda menemukan supplier yang sesuai dengan kriteria maka selalu jalin komunikasi yang baik sehingga anda tetap terhubung dengannya. Pantau terus responsibilitas supplier anda karena biasanya memang responsibilitas supplier naik-turun.

3. Yang ketiga ialah permasalahan tentang kerusakan pada barang. Hal ini sangat sering terjadi, dan meskipun anda tidak terlibat secara langsung anda tetap menjadi salah satu pihak yang harus siap bertanggung jawab. Cara yang anda tempuh untuk mengatai permasalahan seperti ini mencerminkan image usaha yang anda jalankan. Karena secara garis besar ada dua jenis jalan yang dipilih oleh penjual dalam menghadapi permasalahan jenis ini yakni membela diri dan mengalah.

Membela diri berarti anda harus mampu meyakinkan pembeli bahwa kerusakan barang tersebut bukan merupakan kesalahan anda. Untuk mendukung hal ini anda harus menyiapkan argumen-argumen yang masuk akal seperti menetapkan sebuah kebijakan tertulis yang menyatakan bahwa produk yang anda kirim telah di cek kualitasnya, di tes kinerjanya, dan di packing dengan rapi dan aman sebelum diserahkan ke pihak ekspedisi. Maka kalau barang yang diterima customer mengalami cacat hal tersebut bukan merupakan tanggung jawab anda sebagai penjual. Namun sebagai dropshipper anda harus memastikan apakah kebijakan yang anda tetapkan tersebut memang benar-benar diterapkan oleh supplier anda.

Namun ada kalanya anda harus mengakui kesalahan anda dan mengalah pada customer. Maka hal pertama yang harus anda lakukan ialah meminta maaf pada customer atas ketidaknyamanan yang dialami. Ketika anda mengalah anda harus siap melakukan ganti rugi, maka sebisa mungkin anda melakukan komunikasi yang mampu menyentuh hati customer untuk memperkecil tuntutan customer. Minta maaflah yang sebesar-besarnya, tawarkan solusi yang bisa anda berikan. Ingat ! ketika memulai bisnis dropship anda harus sanggup untuk membeli produk yang anda jual untuk berjaga-jaga kalau sampai anda harus menanggung sendiri ganti rugi tanpa dibantu supplier anda.

4. Untuk permasalahan yang keempat solusinya sama dengan permasalahan yang ketiga, persiapkan Term of Service ! Jelaskan kepada customer kalau transaksi yang telah disepakati tidak dapat dibatalkan. Apabila anda melakukan bisnis dropship di luar platform e-commerce jangan sekali-kali mengirimi produk yang belum dibayar karena bisa jadi anda justru dirugikan oleh sistem yang anda jalankan.

Itulah penjabaran dari kendala dan solusi yang sering tejadi dalam bisnis dropship, semoga bermanfaat.